Dewasa ini, kita sering berhadapan dengan dinamika hidup yang begitu cepat dan meminta tuntutan yang mungkin lebih besar dari periode sebelumnya. Selain itu, munculnya media sosial tak hanya memberikan dampak positif tapi juga bisa memberikan dampak negatif jika kita tidak mampu membentengi diri kita. Bagaimana tidak, tiap waktu kita selalu disuguhi bagaimana orang-orang di sekitar kita menampilkan pencapaian hidup mereka melalui kanal tersebut. Tak jarang, hal tersebut membuat diri kita goyah dan akhirnya terpikir untuk mengakhiri hidup yang salah satunya muncul karena kita sudah tidak memiliki rasa percaya diri.
Dalam gelaran Psytalk ke-4 yang diinisiasi oleh ibunda.id dan CO&CO kali ini mencoba untuk membagikan perspektif dan juga kisah-kisah dalam menghadapi hilangnya kepercayaan diri. Kegiatan malam itu diisi oleh Kahfie Nuriakusumah yang merupakan founder dari #TemanTenang (@teman_tenang) dan Barnabas Januario, M.Psi., Associate Psychology dari ibunda.id. Acara yang dihadiri kurang lebih 25 orang pada malam itu banyak membahas pengalaman pribadi narasumber seperti Kahfie yang tergerak untuk mendirikan #TemanTenang karena Ia pernah berada di kondisi kehilangan kepercayaan dirinya. Ia bercerita bagaimana kehilangan hal tersebut sampai berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Hal tersebut terpicu ketika Ia merasa kehilangan sosok teman-teman. Pun ketika dia ingin mencoba mencoba untuk menjalin kembali koneksi dengan orang-orang yang pernah Ia kenal di masa lampau pun dirasa tidak berhasil yang malah membuat energinya terkuras sampai akhirnya Ia perlu mencari pertolongan professional.
Percaya Diri adalah Buah Pikir yang Dapat Ditumbuhkan
Menurut Mas Januario atau yang lebih akrab disebut Mas Rio, rasa percaya diri sebenarnya tidak melulu harus berbentuk pencapaian seperti memiliki pacar, sahabat, pekerjaan ataupun hal-hal yang sering tampak. Bagi Mas Rio, rasa percaya diri pada intinya adalah sebuah alasan seseorang agar Ia nyaman dengan dirinya sendiri meskipun memang pada prakteknya hal tersebut seringkali mudah tumbuh ketika seseorang memang memiliki pencapaian yang setara atau bahkan lebih dibandingkan orang lain. Selain itu, rasa percaya diri sebenarnya penting terutama ketika harus berinteraksi dengan individu lain. Senada dengan Mas Rio, Kahfie pun merasa bahwa peran teman ataupun support system yang dapat memberikan energi positif dapat meningkatkan rasa percaya diri kita hingga berkali-kali lipat. Peran kita sebagai individu untuk dapat menyaring dengan siapa kita berhubungan ternyata mampu berdampak signifikan. Bahkan, cara kita dalam bertutur kata dan berbahasa juga, yang seringkali kita kesampingkan karena terkadang kita anggap sebagai sebuah candaan, dapat berdampak terhadap orang lain. Dalam lingkar pertemanan pun kita harus mau dan berani untuk meminta maaf untuk hal-hal sederhana seperti itu.
Tidak Hilang namun Bangkit Kembali
Perilaku toxic secara tidak sadar pasti pernah kita lakukan. Hal ini tak jarang yang akhirnya membuat kita terasingkan dari lingkar perteman yang kita miliki. Tentunya, ketika berada dalam posisi ini perlu untuk kita kembali mengintrospeksi diri kembali. Bisa jadi, selama ini kita hadir bukanlah sebagai diri sendiri melainkan hanya menjadi apa yang lingkar pertemanan kita lihat inginkan. Setelah itu, kita pun perlu bangkit menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mampu memberikan energi positif kepada orang-orang di sekitar. Kita bisa berlatih dengan memuji orang lain yang dianggap mampu meningkatkan kesehatan mental. Selain itu, kita juga perlu menghargai sekecil apapun pencapaian terhadap diri sendiri atau kelebihan apapun yang dimiliki sebagai pemicu bangkitnya rasa percaya diri. Jika tidak mampu melakukannya sendiri, meminta pertolongan psikiater professional bukanlah hal tabu. Tak lupa juga, kita boleh mencari kegiatan-kegiatan yang dapat membangkitkan perasaan kita seperti jalan-jalan sendiri ataupun kegiatan me time lainnya. Jika kamu cenderung untuk lebih senang berkumpul, maka lakukanlah!
Mengutip ucapan Kahfie, kita tidak mungkin diciptakan untuk sendirian. Perjalanan mencari kepercayaan diri juga sebuah perjalanan untuk menemukan teman, sahabat, pasangan hidup yang memang diciptakan untuk menemani dan mendengarkan kisah kita. Tapi kita juga tidak lupa bahwa kita diciptakan untuk menjadi pendengar dari kisah-kisah orang yang kita jumpai. Jadi kalau kita merasa mengapa tidak ada teman yang mau mendengarkan saya, mungkin kita memang hadir untuk mendengarkan cerita orang lain.
Comments are closed.